Senin, 26 Juli 2010

SPESIAL: Tim Terbaik 2009/10


Inilah susunan tim terbaik untuk musim 2009/10 berdasarkan penilaian tim redaksi GOAL.com.Bukan pilihan yang mudah, dengan menghabiskan beberapa jam, lusinan diagram, dan data yang bejibun, pada akhirnya kami bisa menentukan pilihan. Mudah-mudahan pembaca satu pandangan dengan kami.

Memilih siapa yang dicoret sama susahnya dengan memilih mereka yang masuk dalam daftar. Kami memilih susunan tim inti yang terdiri dari sebelas pemain tanpa daftar pemain pengganti dan penyebutan berlebihan. Formasi 4-4-2 standar, sebelas pemain, dan (mudah-mudahan) tim terbaik dunia.

Berdasarkan kalender sepakbola, ada bias bagi liga yang dimulai Agustus dan dimainkan sepanjang musim dingin. Ada pula nuansa Eropa yang kental dalam tim yang terpilih, terutama salah satunya karena kalender kompetisi tersebut, tetapi juga kekuatan masing-masing liga.

Seperti biasanya, sampaikan pendapat Anda di bagian bawah artikel ini.


Formasi terbaik: 4-4-2

Kiper:

Victor Valdes - Barcelona (Castrol Ranking 237)



Vic memenangi pengargaan Zamora sebagai kiper terbaik Primera Liga Spanyol musim yang baru lalu, tapi bukan itu saja yang membuatnya menghuni posisi kiper inti tim ini. Selain penghargaan itu Valdes hanya kebobolan 0,66 gol per pertandingan, rekor terbaik di Spanyol sejak pertengahan 1990-an. Serangkaian penampilan apiknya di Eropa juga layak menjadi perhatian tersendiri.

Pertahanan:

Branislav Ivanovic - Chelsea (49)



Pemain tenang di lini belakang ini berada di balik kesuksesan Chelsea meraih gelar ganda musim lalu. Terlihat nyaman bermain membantu serangan, tapi lebih solid di lini belakang, tempat dia meraih pengakuan dengan cepat seperti halnya pujian kepada lini belakang Chelsea secara keseluruhan.


Lucio - Inter (201)




Pemain asal Brasil ini memulai musim dengan lamban, tapi mampu menjadi salah satu bek tengah terbaik dunia. Meski Inter Milan tak membukukan banyak rekor tak kebobolan, tapi mereka mampu menyabet tiga gelar berkat mentalitas kuat dan hal yang sama dimunculkan oleh Lucio.


Walter Samuel - Inter (173)



Sebagai duet bek sentral, Walter Samuel adalah yang terbaik di Serie A meski lebih sedikit tampil di kancah Eropa dibandingkan dengan Lucio. Musim lalu merupakan musim yang mengagumkan buat pemain berusia 32 tahun ini.


Javier Zanetti - Inter (396)



Javier Zanetti tak jadi bergabung dengan Samuel di Afrika Selatan 2010, tapi tampil istimewwa sepanjang musim dengan meraih banyak gelar. Bek Argentina ini terkadang bermain di lini tengah, termasuk posisi bek kiri yang kerap ditempatinya berkat pengalaman panjang di sepakbola.


Lini tengah:

Xavi Hernandez - Barcelona (22)



Sang gelandang begitu menentukan dalam penguasaan bola Barcelona yang mencapai rata-rata 70 persen lebih. Sulit dibayangkan jika Barcelona tampil tanpa dirinya. Xavi menggerakkan lini tengah dengan penuh kebebasan dan tak pernah membuang-buang bola.


Frank Lampard - Chelsea (11)



Setiap orang tahu tentang rekor gol Frank Lampard musim lalu, tapi kemampuannya merambah lapangan lah yang membuatnya masuk ke dalam daftar ini. Selain tendangan penalti dan bola-bola mati, Lampard mampu mencari posisi yang tepat di kotak penalti untuk menuntaskan umpan menjadi gol. Pemain yang juga terkenal dengan tendangan keras ini juga dipuja fans di luar London barat.


Arjen Robben - Bayern Muenchen (10)



Mungkin salah satu pemain yang sangat berpengaruh di Liga Champions musim lalu, kecuali laga final. Robben menjadi bagian penting dalam tim Bayern yang memulai musim dengan buruk sampai akhirnya sukses merebut gelar juara Bundesliga Jerman. Bisa dibilang hidup di Bavaria sesuai dengan kepribadiannya, yakni bebas cedera dan terus mencetak gol.


Lionel Messi - Barcelona (1)



Tak ada gelar Liga Champions musim lalu, tapi pemegang Ballon D'Or ini menjaringkan 34 gol dalam 30 kali tampil sebagai pemain inti ditambah lima kali masuk sebagai pemain pengganti di La Liga. Artinya, Messi membukukan gol setiap 83 menit. Belum lagi delapan gol di Eropa dan hampir 15 assist di semua ajang kompetisi. Jangan lupakan kemampuannya membagun serangan. Pemain muda Argentina ini masih tampil luar biasa.


Lini depan:

Wayne Rooney - Manchester United (3)



Wayne Rooney boleh gagal mengemban tugas sebagai andalan Inggris di Piala Dunia lalu, tapi penampilan tak kenal lelahnya bersama Manchester United harus dipuji. Bukan musim yang baik bagi United, tapi di masa pasca-Cristiano Ronaldo, Sir Alex Ferguson boleh bersenang hati karena masih ada pemainnya yang tampil berkelas dunia.

Diego Milito - Inter (150)



Pemain terbaik Eropa? Dalam penampilan terbaiknya, ya. Penyerang berusia 30 tahun ini dipuja setelah berperan dalam raihan tiga gelar Inter musim lalu. Di bawah penanganan Jose Mourinho, Inter tampil penuh ketenangan. Salah satunya berkat peran Milito yang memberikan pengaruh besar di lini depan untuk menciptakan kemenangan. Kepercayaan klub terhadap Milito pun terbukti berbuah manis.(goal.com)

.......Froza INTER.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar