Minggu, 06 Februari 2011

Cambiasso Hentikan Perlawanan Roma


Inter Milan mulai mengancam dua rival di atasnya, AC Milan dan Napoli. Inter Milan bermain luar biasa. Namun AS Roma juga pantas mendapat pujian. Mereka menunjukkan perlawanan tanpa pernah menyerah.

Hanya, Inter memang tengah mencapai performa terbaik. Mereka juga membuktikan pantas untuk diwaspadai AC Milan dan Napoli. Dalam big match di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (7/2) dinihari WIB, Inter membungkam Roma 5-3.

Kemenangan itu menjadikan Inter naik ke peringkat tiga dengan menggeser Lazio. Kini, Inter mengantungi poin 44. Terpaut lima poin dari Milan yang menduduki puncak klasemen. Sementara, Napoli yang berada di posisi dua memiliki poin 46. Namun, Inter diuntungkan karena masih menyimpan satu pertandingan tunda.

Meski meraih kemenangan, namun Inter harus bekerja keras karena Roma menunjukkan perlawanan yang luar biasa. Bahkan dalam posisi tertinggal 4-1, Roma tak menyerah.

Tim asuhan Claudio Ranieri mampu mengejar ketinggalannya menjadi 4-3 saat pertandingan masih menyisakan sepuluh menit lagi. Namun, gol Esteban Cambiasso di menit ke-89 menghentikan perlawanan Roma.

Gol tersebut memastikan kemenangan Inter. Apalagi, Roma sudah menyerah setelah gol dari gelandang asal Argentina ini.

Inter langsung menggebrak. Hasilnya dalam tempo tiga menit, tuan rumah sudah langsung unggul melalui gelandang Wesley Sneijder. Dia memanfaatkan umpan sundulan dari Maicon. Tendangan voli Sneijder mengarah ke sudut gawang tanpa bisa dijangkau kiper Julio Sergio.

Hanya, Roma tidak butuh waktu lama untuk bangkit dan mengejar ketinggalan. Tim tamu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 saat Fabio Simplicio mencetak gol di menit ke-13. Gol itu berawal dari kerjasama Mirko Vucinic dengan Marco Cassetti yang ikut naik membantu serangan. Cassetti kemudian melepaskan umpan kepada Simplicio yang menyelesaikan peluang tersebut dengan manis.

Bahkan Roma nyaris unggul saat Jeremy Menez menyambut bola dari striker Marco Boriello. Namun, tendangan Jimenez masih bisa diselamatkan oleh kiper Julio Cesar.

Pertandingan kemudian berjalan imbang. kedua tim secara bergantian melakukan tekanan. Kiper Julio Cesar harus bekerja keras menghadapi serangan Roma.

Namun Inter akhirnya menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1. Inter unggul melalui Gol Samuel Eto'o di menit ke-35.

Di babak kedua, permainan menjadi lebih cepat. Inter lebih mendominasi meski Roma juga beberapa kali melakukan ancaman terhadap pertahanan tuan rumah.

Inter sempat memperbesar keunggulan saat striker Giampolo Pazzini mencetak gol setelah menerima umpan dari Cambiasso. Namun, golnya dianulir.

Gol ketiga Inter akhirnya tercipta saat Eto'o menyelesaikan eksekusi penalti di menit ke-63. Inter mendapat penalti setelah bek Nicolas Burdisso menjatuhkan Pazzini di kotak penalti. Akibatnya, mantan bek Inter ini diusir dan wasit menghadiahkan penalti untuk tuan rumah.

Inter tak terbendung saat Thiago Motta membobol gawang Roma di menit ke-71. Sundulannya dari jarak dekat gagal diselamatkan kiper Julio Sergio dan Inter unggul 4-1.

Tertinggal tiga gol dan bermain dengan sepuluh orang tak membuat Roma menyerah. Gawang mereka tetap mendapat tekanan karena Diego Milito berkali-kali mengancam pertahanan Roma.

Namun, Roma mampu memanfaatkan keuntungan. Vucinic berhasil meneruskan tendangan bebas dari Daniele de Rossi di menit ke-75. Situasi makin panas karena pemain Roma Simone Loria berhasil memperkecil ketinggalan timnya di menit ke-81

Gol itu menjadikan semangat pemain Roma pulih. Sayangnya, semangat mereka langsung runtuh saat Cambiasso membobol gawang Julio Sergio di menit terakhir. Dan, pupus sudah perlawanan Roma. Posisi mereka pun makin turun.(goal.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar